Siapa yang tak suka gurame bakar atau gurame goreng? Kedua menu tersebut, sudah sejak lama, menjadi salah satu menu favorit beberapa resto. Gurihnya cita rasa gurame goreng dan gurame bakar yang laris manis di pasaran tak hanya disenangi oleh konsumen saja tapi juga oleh produsen yang berperan sebagai pembudi daya ikan gurame. Pasalnya, kegemaran khalayak mengonsumsi aneka macam masakan berbahan dasar ikan guram ini menciptakan peluang usaha serta mampu memberikan profit yang menguntungkan.
Permintaan komoditas gurame mengalami peningkatan seiring dengan menjamurnya tempat-tempat kuliner ditanah air. Menurut Wiwied Usman, Sekjen Permina (Perhimpunan Masyarakat Perikanan Nusantara), seperti yang dikutip dariKedaulatan Rakyatbeberapa waktu lalu, budi daya ikan gurame termasuk investasi yang menggiurkan. Dengan menebar bibit katakanlah sebanyak 2.000 ekor, pendapatan yang bisa dikantongi sekitar Rp40 juta.
Karena memerlukan air berlimpah serta habitat yang cukup luas, budi daya ikan gurame ini dianggap hanya bisa dikelola dengan modal besar. Padahal tidaklah demikian. Budi daya ikan tawar yang banyak tersedia di pasar tradisional dan modern tersebut bisa diterapkan dalam skala rumah tangga atau dengan kata lain industri mikro bermodal kecil. Jadi, kesempatan serta peluang usaha rumahan untuk komoditas ini masih sangat terbuka lebar.
Salah satu cara membudi daya ikan gurame skala rumah tangga adalah dengan menggunakan media kolam terpal. Lahan yang dipakai bisa di pekaranganrumah (bila pekarangan Anda cukup luas) atau lahan kosong di sekitar rumahyang bisa Anda sewa dengan biaya terjangkau. Perlu diingat, dalam lahan sempit itu jumlah bibit yang dapat dibudi daya terbatas.
Ukuran gurame juga turut menjadi pertimbangan kuantitas ikan yang akan dibudi daya dalam kolam terpal. Menurut penjelasan Gallery UKM, untuk ukuran kolam 1 meter persegi dengan kedalaman 90 cm dapat diisi 10 ekor ikan gurame dengan bobot 2,5 ons. Lalu bagaimana membuat kolam terpal ini?
Prosedurnya cukup sederhana. Ada dua macam cara yang bisa Anda pilih. Pertama, menggali tanah dengan kedalaman sekitar 90 cm kemudian pasang terpal pada tanah galian tersebut. Cara kedua dengan tidak melakukan penggalian tanah tapi memasang terpal pada permukaan tanah lalu merangkai rangka dari besi atau kayu sebagai penyangga sehingga bentuknya menyerupai bak.
Baik cara pertama maupun kedua mempunyai keunggulannya masing-masing. Cara pertama membuat beban terpal tidak terlalu berat ketika diberi air sementara cara kedua memudahkan pembudi daya melakukan penggantian serta pembersihan kolam.
Mengenai masa panen, budi daya ikan gurame mempunyai usia pembibitan yang relatif singkat. Untuk bibit 2,5 ons dapat dipelihara selama 5 bulan sebelum dipanen dengan hasil ikan gurame berbobot 6 sampai 7 ons.
Yang perlu diperhatikan dalam budi daya ikan gurame dalam kolam terpal adalah kondisi air serta frekuensi pemberian makanan. Walau bisa bertahan dalam air yang tidak terlalu bersih tapi habitat ikan gurame harus tetap dijaga higienitasnya untuk menjauhkan hama penyakit serta racun kimia berbahaya. Ada baiknya untuk membersihkan kolam seminggu sekali dengan sistem shift pond yakni penyedotan air melalui selang/pompa dan kemudian isi kembali dengan air yang lebih baru.
Sedangkan untuk makanan, berikan pelet yang mengandung protein 25 sampai 30 persen dengan frekuensi 2 kali sehari. Lebih baik memberi makan dengan kuantitas sedikit tapi berfrekuensi sering daripada kuantitas banyak tapi dengan frekuensi jarang. Selain pelet, Anda juga bisa menambahkan daun-daunan dan sayuran yang juga baik bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan gurame. Bagaimana? Tertarik menekuni bisnis ini? (*/ely)
No comments:
Post a Comment